Friday, July 27, 2012

High Class


2 bulan balik Malaysia, setiap kali nampak buku ni di kedai selalu sangat segan nak ambil. Malu. Rasa macam belum layak belum pegang buku-buku bab cinta.

Tapi demi Ramadhan dan demi seorang sahabat yang sangat teringinkan buku ini dijadikan hadiah untuk dia, maka saya gagahkan diri untuk membelinya. Kawan dah pesan, sebelum kasi dia kena baca dulu. Jadi, kita pun baca.

2 hari...

2 hari saya habiskan untuk meneliti satu persatu pengajaran yang ada dalam buku ini. 2 hari ini juga saya terasa macam kena koreksi apa yang pernah saya lakukan dan apa yang hampir-hampir saya terjebak dengan ujian dunia di luar yang berkaitan.

Allah....~

Syukur alhamdulillah sebab terbaca juga. Banyak sangat persoalan lalu yang selama ni bermain di fikiran terjawab di sini. Dan seinfiniti terima kasih ditunjukkan jalan keluar dari kembali melakukan kesilapan yang sama melalui buku ini.

Buat yang masih mentah dengan dunia macam saya, mungkin buku ini boleh jadi salah satu rujukan anda. Kelihatannya macam sangat perfect, tapi tak apa lah kita pun memang sentiasa kena cuba yang terbaik kan untuk jadi perfect. It's the thought that counts.

Yang paling penting, kena sentiasa jadikan cinta kita pada Allah melebihi cinta kita kepada apa sekali pun... Itu yang paling utama~


Wednesday, June 13, 2012

I'm a Jews but I'm Muslim

Salam semua.

Sekadar nak memetik sedikit petikan dari buku ini:



Apabila ditanya kepada Maryam Jameelah...
 " Apakah Anda melihat kesamaan antara Yudaisme dan Islam?"

Jawabnya:

Persaudaraan antara Yudaisme dan Islam bahkan lebih kuat dari Islam dan Kristen. Kedua-duanya Yudaisme dan Islam berbagi kesamaan yang sama tanpa kompromi monoteisme, pentingnya keutamaan dari ketaatan yang ketat untuk Hukum Ilahi sebagai bukti pengutusan kami dan cinta Sang Pencipta, penolakan imamat, selibat dan monastisisme dan kesamaan mencolok dari bahasa Ibrani dan Bahasa Arab.

Cumanya, dalam Yudaisme, agama sangat membingungkan dengan nasionalisme (bangsa Yahudi), yang hampir tidak dapat dibedakan antara keduanya. Nama “Yudaisme” berasal dari suku Yehuda-. Seorang Yahudi adalah anggota dari suku Yehuda. Bahkan nama agama ini tidak berkonotasi pesan spiritual universal. Seorang Yahudi tidaklah seorang Yahudi berdasarkan keyakinan dalam kesatuan Allah, tetapi hanya karena dia kebetulan lahir dari keturunan Yahudi. Haruskah ia menjadi seorang ateis secara terbuka ?!, dia tidak kurang “Yahudi” di mata sesama orang Yahudi.

Seperti halnya korupsi yang menyeluruh dengan nasionalisme, mempunyai kemiskinan spiritual dari agama ini dalam segala aspeknya. Allah bukan Allah seluruh umat manusia namun Allah Israel. Tulisan suci bukanlah wahyu dari Allah kepada seluruh umat manusia tetapi terutama sebagai buku sejarah dari bangsa Yahudi. Daud dan Salomo (alaihi salam) tidaklah nabi sepenuhnya dari Tuhan, tetapi hanyalah raja Yahudi. Dengan pengecualian tunggal dari Yom Kippur (Hari Penebusan Yahudi), hari libur dan festival yang dirayakan oleh orang Yahudi, seperti Hanukkah, Purim dan Pesach, yaitu jauh lebih besar sebagai perhelatan nasional dari pada signifikansi religiusnya.
.
.
.
.
.


Seingat saya dahulu, semua Yahudi adalah jahat. Yahudi dengan Islam adalah sesuatu yang sangat berbeza. 
Tapi saya terlupa yang rupanya Yahudi ini sebenarnya adalah bangsa. Ada yang baik dan ada yang jahat. Yang selalunya nampak jahat itu adalah yang beragama Judaisme. Malah sebenarnya ada orang Yahudi yang berbangsa Islam. Bahkan nabi-nabi orang Islam juga kan kebanyakannya sebelum Nabi Muhammad dahulu berbangsa Yahudi? 

Allah, saya terlupa pulak...~

Yahudi beragama Islam, tetap muslim kan?  

Alhamdulillah, buku Kisah-Kisah Muallaf Dunia membuka mata semula tentang dunia Yahudi yang sebenar. Dari sudut bahawasanya ada juga orang dari bangsa Yahudi yang beragama Islam, malahan yang jauuhhhhh lebih hebat dari dakwahnya daripada kita yang sedia muslim sejak lahir ini. Seperti kisahnya Maryam Jameelah yang saya coretkan sedikit di atas. 

Ada sedikit pecahan dari buku ini yang telah ditulis semula di sini. Cubalah baca. 

Tapi kalau dapat bukunya yang penuh, ada banyak lagi kisah-kisah tokoh-tokoh Yahudi yang telah kembali ke fitrah Islam di dalam ini. Sangat-sangat membuka mata. =)








Friday, June 8, 2012

Baca Buku ketika Musim Exam


Saya masih ingat sewaktu zaman sekolah di Kisas, saya mempunyai teman sekelas yang juga teman satu dorm, yang gemar membaca buku cerita. Tak kisah musim exam ke tidak, memang dah dijadikan sebagai tabiat agaknya, untuk membaca apa sahaja selain bacaan2 pelajaran.

Dia sering ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buah buku. Yang saya masih ingat siri yang diminatinya adalah siri 'Sabrina The Teenage Witch' . Aha, kadang2 rasa pelik bila tengok dia boleh gelak sorang-sorang baca buku di katilnya.

Perasaan cemburu pun ada 'Budak ni tak risau nak study kee'  (maklumlah, budak kisas. Memang dalam otak, fikir nak study je. hu)

Lagi cemburu, bila keputusan peperiksaannya cemerlang. Malah, lagi cemerlang dari kami yang kurang sikit bergelumang dengan buku-buku selain buku-buku sekolah.

Ada teman kata, dia memang cepat pick up. Cepat tangkap apa yang cikgu ustaz ustazah ajar. Sebab tu mampu buat benda lain, baca buku lain. Orang sebegini diberi gelaran 'gifted' kata orang omputih..
Unik dan berbeza berbanding orang lain.

Suatu hari, saya bertanyalah kepada dia tentang tips studi bagai.
Dia kata, dia suka spend time dengan benda yang dia suka. Iaitu membaca. Apa saja.
Dan tak suka 'skema2' sangat, tak suka digelar kaki belajar.

Sekarang baru faham apa maksud 'hobi saya adalah membaca'
kerana hobi bukan sebarang 'mengisi waktu lapang dengan aktiviti yang berfaedah'

Tetapi juga ia bermaksud 'mengisi masa dengan perkara yang saya suka'
Tak kisah lah apa pun. Membaca ke, menulis ke, amik foto ke, menjahit ke.
Apa saja.



kenapa lah lambat sangat baru nak jatuh cinta dengan baca buku selain buku2 pelajaran.
Ni tidak.  umur 22 tahun baru nak berjinak2 dengan dunia 'ulat buku'  (tahun lepas baru berkecimpung alam buku ni. dulu zaman sekolah kaki baca buku Harry potter dan komik je)

Tapi kena pandai kawal diri la kan. Jangan sampai makan diri pula.
Kalau exam, buat gaya nak exam. Baca buku cerita satu bab sehari pun cukup.

(dah jeling2 buku Yoko Ogawa sambil kat sebelah dia ada buku Gynecology)

Uhu. exam Obgynae lagi 12 hari. mohon doa!

Monday, May 21, 2012

20 Simple Ways to Become a Bookworm


A top goal for many people is reading more books. And while it seems like an easy enough goal, it seems that it can be difficult with all of life's distractions.

Reading can be a pleasure like no other, especially when you discover a fantastic author or an imaginative new world. You can cuddle up with a good book on a weekend or rainy day, become life-long friends with a great character, lose yourself in the worlds created by books.
If reading more books is a goal of yours, there are some easy and simple things you can do to encourage a life-long reading habit. Follow these tips, and you'll soon have a list of books you've read that goes on forever. 

  • Make it a habit. If you can install a new habit to read at certain times of the day, no matter what, even if it's just for 10 minutes at a time, you'll end up reading a ton of books over the course of a year. For example, make it a habit to read with breakfast and lunch, when you use the bathroom, and when you go to bed. If you do 10 minutes at a time, you'll have 40 minutes a day, or nearly 5 hours a week. If you ride public transit, read while you're waiting and while you're on the bus or train. Make it a daily habit, and it will add up. This is the surest way to read more book 
  • Keep a reading list. Either in a notebook, on a wiki, or some other document on your computer, keep a simple list of books you want to read. Add to it every time you hear of a good book, or read a good review. This running list will keep you motivated keep reading more. 
  • Keep a book log. Along those lines, also keep a log of all the books you read. If you want to be detailed, write the book title, author, the date you started and the date you completed it. Even more, you can write a short note about how you liked the book. If all of that's too much trouble, just keep a list of the books you read and maybe the date you finished them.
  •  Set a challenge. Make a challenge for yourself -- say one book a week, or 40 books in a year. Something achievable, but a challenge. Make it a public challenge, announcing it on your blog or to friends and family, and give everyone your weekly progress report. You'll push yourself to meet the challenge, and find ways to do it.
  •  Cut back on online reading. If you're reading a lot of stuff online, you probably don't have enough time to read books. If you cut your online reading by just 30 minutes (I'm not saying to ditch it completely), you'll have time to read for half an hour a day. That adds up.
  •  Join a book club. Most areas have some sort of book club -- look online, in your local newspaper, or at your local library for a book club near you. If you can't find one, organize one with friends, family and neighbors who are interested in books. A book club will get you motivated to read, and help you find recommendations for great books, and perhaps an easy way to swap good books with people in your area.
  •  Join an online forum. Along those lines, there are many online forums for book lovers -- just do a Google search. Join one, participate, list your favorite books and authors, read those of others, talk books. It's a lot of fun, and you'll get support to form your reading habit.
  •  Limit TV watching. If you watch hours of television every day, you won't be able to read many books. Cut your TV time in half (for example), to free up time for reading.
  •  Join Bookmooch. Try Bookmooch for a great way to swap books. List the books you're willing to mail to people, and then list the books you want. If someone requests a book, you mail it at your cost. If someone has a book you want, you get it mailed to you for free.
  •  Carry your book always. This is one of the most important tips if you want to read more books: anywhere you go, bring your book with you. If you leave the house, put your book in the car. That way, if you have any waiting time, you've got your book to keep you company.
  •  Find inspiration. Read blogs by book lovers. There are many. These book lovers will describe books in such as way as to make you want to read them. They'll talk about their favorite authors. It's inspiring, and it'll motivate you to read.
  •  Get great recommendations. Find others who love the books you love, and see what else they recommend. A great way to do that is through Library Thing, a service where you list the books you own, give them ratings and reviews, and get recommendations for other books.
  • Read books you can't put down. While you may be ambitious and want to tackle all of the classics, if those go a little too slowly for you, put them down and come back to them later. Instead, find a real page-turner. It doesn't matter what kind of book it is, as long as it's a book you love to read and can't put down. For me, that's writers like Stephen King and John Grisham and Tom Clancy or Robert Ludlum or Sue Grafton. I'll stay up all night reading one of their books.
  • Always have books to read. You should never finish a book and not have another book lined up. I like to have at least 5 lined up, so I don't have to worry about it. Have your lineup of books stacked to one side of your bookshelf, so you always know what's on deck. 
  • Read books that make you laugh. Humorous books are good books, in my opinion. They're fun, and they can poke fun at some of the things we normally take seriously. And they make you want to read them. Find a funny author and go with him. My favorites are Douglas Adams and Terry Pratchett and Mark Twain and David Sedaris. 
  • Connect with your passions. What do you love, and what do you love to do? If you read about it online, it's probably something you love to read about. Think about what those topics are, and find a good fiction novel about it. You're more likely to keep reading if you love the topic. 
  • Get into a series. Once I hit on a book I love, if it's part of a series, I try to read the whole series (if I can find all the books). Start to finish is best, but sometimes it doesn't matter. Series are a great way to keep reading. 
  • Finish your book before starting another. One bad habit I broke a few years ago was starting one book, putting it down, and then starting another, thinking I'll read them both at the same time. It doesn't usually work. I often don't come back to the first book, and usually don't finish it. If you start a book and it's a dud, go ahead and abandon it. But if it's a keeper, try to finish it before moving on. 
  • Become a library lover. There's no better resource for book lovers than the local public library. It's full of great books, new and old, and it's free. It's free! Go there, and enjoy the time you spend there.
  •  Get to love used book stores. Second best, next to the library, are your local used bookstores. There aren't a lot of them in my area (just one, actually, not counting a thrift shop), so it is one of my favorite places to go. I usually take a stack (or a box) of my old books, sell them, and use the credit to get a bunch of new ones.

and also limit Fb-ing :)

Taken from LifeRemix  http://blog.liferemix.net/20-simple-ways-become-bookworm


(Happy Reading people!)


Friday, April 27, 2012

Gian


Peperiksaan akhir tahun lima semakin hampir. Semua orang sedang mempersiapkan diri masing-masing untuk menghadapi peperiksaan Pediatrics dan Obstetrics & Gynaecology tahun ini. Sebab semua nak lepas tahun lima dan melangkah ke tahun akhir dengan penuh bergaya. Mudah-mudahan.

Namun, saya tetap mahu meluangkan masa untuk membaca buku selain buku pelajaran. Lagi-lagi sebelum datang minggu2 stres nanti. Maka semalam sempat 'lari' sekejap ke pekan El Maadi yang terletak tidak jauh dari ibukota Kaherah. Naik saja tren Metro menuju ke Helwan. Turun di stesen El Maadi, jalan sepuluh minit dan sampai lah ke kedai-kedai buku seperti Alef Bookstroe dan The Bookspot yang berkedudukan tidak jauh di antara satu sama yang lain.

Dan selepas keluar dari The Bookspot, tersenyum-senyum sendiri pabila mendapati saya siap membeli dua buah buku ini

1. Three Cups Of Tea - Greg Mortenson
2 Lone Wolf - Jodi Picoult


n im currently-reading

1 The Leaving of Liverpool - Maureen Lee
2. Norwegian Wood - Haruki Murakami (Kindle Version)
3. The Pocket Therapist - Therese Borchard
4. Hafalan Shalat Delisa - Tere Liye (Digibook Version)

Buku The Leaving of Liverpool itu adalah milik adik ipar saya sebenarnya. Katanya dia beli buku tu sebab ada perkataan Liverpool. Kerana dia dilahirkan di sana :)

Norwegian Wood yang baru sangat saya mula membacanya. Biasa lah kan mula-mula ni boring sikit. Belum dapat feel sangat lagi dan tak masuk lagi style pakcik Murakami ni :)

The Pocket Therapist. Nah. Buku ni sudah setahun saya memilikinya. Dan sampai sekarang tak habis-habis lagi baca.

dan akhirnya HSD yang telah ditinggalkan beberapa minggu dek kesibukan (terlupa pun ada) dan kesihatan mata yang tidak begitu memuaskan dua minggu ini (tk boleh tengok laptop lama2) . Nanti bila mata dah sihat, boleh kita balun baca banyak-banyak dan habiskan terus. Insya Allah :)

Dan suka untuk saya kongsi di sini. kata-kata semangat. Dari seorang kakak

"baca quran untuk kekuatan jiwa dan pengajaran hidup, baca buku omputih tambahkan tsaqafah, kuasai bahasa dan tingkatkan intelek. quran dah tak pisah dari kehidupan, novel rencah tambahan :) "

*nangis terharu*


ok. Mari bersiap untuk berkelah!

till then,
Fathiyyah







Friday, March 23, 2012

Hujan Bulan Juni





siapa menggores di langit biru
siapa meretas di awan lalu
siapa mengkristal di kabut itu
siapa mengertap di bunga layu
siapa cerna di warna ungu
siapa bernafas di detak waktu
siapa berkelebat setiap kubuka pintu
siapa mencair di bawah pandangku
siapa terucap di celah kata-kataku
siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
siapa tiba menjemputku berburu
siapa tiba-tiba menyibak cadarku
siapa meledak dalamku
: siapa Aku 


-Sonet X-


***

 aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

-Aku Ingin-




***



kupandang ke sana: Isyarat-isyarat dalam cahaya
kupandang semesta
ketika Engkau seketika memijar dalam Kata
terbantun menjelma gema. Malam sibuk di luar suara

kemudian daun bertahan pada tangkainya
ketika hujan tiba. Kudengar bumi sediakala
tiada apa pun di antara Kita: dingin
semakin membara sewaktu berhembus angin 


- Dalam Doa II-


****

 "dalam diriku mengalir sungai panjang,
darah namanya
dalam diriku menggenang telaga darah,
sukma namanya
dalam diriku meriak gelombang sukma,
hidup namanya!
dan karena hidup itu indah,
aku menangis sepuas-puasnya "

****
 

Di sudut hati yang paling dalam, ada je hasrat untuk menulis puisi  dan dibukukan untuk simpanan sendiri.
Namun, akibat kekangan masa dan kekurangan kesempatan, maka hasrat selalu ditangguhkan dan ditolak ketepi dahulu.


Tu semua alasan. Bukannya susah pun nak bawa buku nota kecil ke mana-mana dan bila ada senggang masa (waktu nak tunggu syawerma siap ke), duduk dan menulis puisi sekerat dua sebentar.


Dan selalu lupa tentang suatu fakta ,
yang bila menulis puisi, otak juga sedang ligat berfikir.


ligat berfikir macam main sudoku (my fevret :D)

Apapun,


Buku puisi 'Hujan Bulan Juni' oleh  Sapardi Djoko Domono sudah siap masuk di dalam 'wislist'
 


-Yang menulis sambil makan Fatiroh bi Sukkar (roti canai inti gula)-

Friday, March 16, 2012

Mavi Marmara selepas 2 tahun


Salam


Viva Palestina,
Mavi Marmara,
Hantaran cinta,
Kami semua.
Palestin, kami datang !

(Fatimah Syarha, novel Detik Cemas Mavi Marmara Palestin Kami Datang!)

31 Mei 2010

Tak sangka dah dua tahun peristiwa ni berlaku. Rasa macam baru je haritu perasaan saya berkobar-kobar datang dengar forum dari sukarelawan-sukarelawan yang tiba di Jordan lepas berjaya dibebaskan. Rasa macam baru je sudah tulis entry pasal Mavi Marmara di blog sendiri. Dan sekarang bila perasaan berkobar tu datang balik lepas baca buku ni, baru sedar 'Eh, dah dua tahun rupanya...'

Perkara pertama yang datang dalam ingatan lepas usai mengkhatamkan buku ini adalah ....

" Agak-agak ramai tak yang masih ingat tentang peristiwa ini? "

Bohonglah kalau saya katakan saya sendiri sentiasa ingat memanjang tentang Mavi Marmara dari dulu sampai sekarang. Ada ketikanya memang tak terlintas langsung di fikiran selain sekadar sebuah peristiwa yang pernah dilalui dalam hidup. Astagfirullah.. Teruknya rasa~

Tapi syukurlah, Allah masih sudi nak beri ingatan supaya ingat semula. Rasa balik apa yang pernah dirasa waktu fresh baru melalui peristiwa itu. Mungkin sebab saya si manusia ini mudah sangat terlupa, maka Allah peringatkan semula. Serius teringat balik semula memori yang ada bila kembaca membaca tentang Mavi Marmara. Dan pada masa yang sama saya juga terfikir-fikir tentang kondisi lain yang turut sedang berlaku sekarang. Syria, apalah keadaan mereka sekarang ya? Global March To Aqsa, apa berita terbaru nya ya? Malaysia, bagaimana kisah kita ya?

Dan dalam pada yang masa, saya juga terdetik : 

Agaknya itu sebabnya kena ada sistem 'detik masa yang dibekukan'.

Dibekukan macam mana? ---> Ditulis, dirakam, difilem, dibukukan dan macam-macam lagi

Cubalah bayangkan kalau semuanya takde. Takde orang yang nak menulis dan mencatat untuk simpanan. Takde orang yang nak merakam dan mengabadikan dalam video mahupun filem. Takde orang yang nak membukukan mahupun menghimpun catatan. Mesti semuanya hilang di telan zaman. Kalau nak cerita secara lisan, takde sebarang jaminan untuk benda-benda yang dikisahkan kekal tepat seperti yang ada (kecuali perawi-perawi quran dan hadis yang super2 mantap ingatannya). Maka? Hilang macam tu sahaja. Sia-sia~

Kan?

=)

So, apa lagi semua? 

Cepat, jom kita selalu cuba bekukan masa!

Paling-paling pun mungkin boleh testing awal-awal tulis diary ke.. Hehe. Siapa tahu suatu hari nanti, 20, 30 tahun akan datang bila kita selak balik kita boleh tahu macam mana rupa perjalanan hidup kita. Kalau lupa pun, dah ada catatan yang boleh mengingatkan kita selalu.

Apatah lagi kalau ada menulis blog yang berfaedah untuk bacaan awam atau menghasilkan buku yang bermanfaat untuk dibaca. Subhanallah. Bersambung-sambung pahalanya untuk kita. Insyallah.~

Semoga tulisan-tulisan kita akan membantu kita kelak sebagai saham di akhirat. Amin...

Jumpa lagi~








Saturday, March 10, 2012

Sepanyol dalam Merindu



Memang tidak dinafikan, hati cukup cemburu dengan kawan-kawan dan adik-adik juniors yang sudah sampai ke bumi Sepanyol atau nama Islamnya, Andalusia. 

Merindui bumi Andalus sejak mengetahui tentang fakta-fakta yang terpalit dan ternoktah di dalam sejarah. 
Sejarah bagaimana terbina dan betapa tinggi nya Islam di sana, suatu ketika dahulu. 

Suatu hari nanti, andai diberikan rezeki, dipanjangkan umur pasti akan jejakkan kaki ke sana. Menghirup udara bumi Andalus yang masih segar kegemilangannya dalam buku-buku sejarah lama.

dan sebelum itu, haruslah mendapatkan buku di atas. Barulah lagi 'basah' dalam jiwa. Mudah-mudahan. 

Dah masuk dalam wish list. Bakal dibeli melalui Amazon sebab susah nak dapatkan buku begini di kedai buku  biasa.  Insya Allah :) 




Teringin nak baca hasil nukilan pak cik Haruki Murakami.. Norwegian Wood. Pun termasuk dalam wish list . Tunggu habis periksa akhir tahun ini, pasti akan mendapatkannya di kedai buku terbesar di KLCC. Sudah tentu dengan menggunakan duit simpanan sendiri

:)


Currently-reading



  1. The Definitive Book of Body Language (Hard Cover)
  2. Hafalan Shalat Delisa (HSD) -- Digibook version
  3. Before I Fall -- Kindle version

p.s: Bakal menduduki peperiksaan Surgery hari Rabu ini. Mohon kalian yang membaca ini mendoakan. Terima kasih :)


Thursday, February 2, 2012

Winter Break


Bismillah 

 Waktu peperiksaan Pediatrics hari tu, hati punyalah meronta-ronta minta nak baca buku selain medik.
Habis je periksa, memang tenggelam dengan buku-buku buat seketika, sampailah tiba saat untuk naik kapal terbang ke malaysia. Maka, Dalam Dekapan Ukhuwah(DDU) yang dipinjam dari Milah telah dikhatamkan dan dihadamkan. Sebak dan sesak dada baca kisah teladan dari para sahabt dari DDU itu. Hu

Sekarang, sedang di fasa cuti bersempena winter break. Maka, haruslah ia dimanfaatkan sepenuhnya.
Target cuti dua minggu ini tidak lah sedahsyat mana. Hanya lima buah buku ini sahaja. Kita cuba, capai target atau tidak kita tunggu dan lihat saja :)

  1. Rindu Bau Pohon Tin  - Ustaz Hasrizal  (currently reading)
  2. Negeri 5 Menara - A.Fuadi (currently reading)
  3. I was Jane Austen's Bestfriend - Cora Harrison
  4. The Particular Sadness of Lemon Cake - Aimie Bender 
  5. Isabella -

Tapi sekarang rasa 'tergoda' dengan Hafalan Shalat Delisa (HSD). Lagi-lagi filemnya sudah dimuat naik di saluran youtube. Namun harus ditahan buat seketika.. Digibook HSD ada je di desktop ni. Tinggal cari masa nak baca sahaja :)


Till then,
take care people!





Friday, January 20, 2012

You Should Date A Girl Who Reads



Date a girl who reads. Date a girl who spends her money on books instead of clothes, who has problems with closet space because she has too many books. Date a girl who has a list of books she wants to read, who has had a library card since she was twelve.

Find a girl who reads. You’ll know that she does because she will always have an unread book in her bag. She’s the one lovingly looking over the shelves in the bookstore, the one who quietly cries out when she has found the book she wants. You see that weird chick sniffing the pages of an old book in a secondhand book shop? That’s the reader. They can never resist smelling the pages, especially when they are yellow and worn.

She’s the girl reading while waiting in that coffee shop down the street. If you take a peek at her mug, the non-dairy creamer is floating on top because she’s kind of engrossed already. Lost in a world of the author’s making. Sit down. She might give you a glare, as most girls who read do not like to be interrupted. Ask her if she likes the book.

Buy her another cup of coffee.

Let her know what you really think of Murakami. See if she got through the first chapter of Fellowship. Understand that if she says she understood James Joyce’s Ulysses she’s just saying that to sound intelligent. Ask her if she loves Alice or she would like to be Alice.

It’s easy to date a girl who reads. Give her books for her birthday, for Christmas, for anniversaries. Give her the gift of words, in poetry and in song. Give her Neruda, Pound, Sexton, Cummings. Let her know that you understand that words are love. Understand that she knows the difference between books and reality but by god, she’s going to try to make her life a little like her favorite book. It will never be your fault if she does.

She has to give it a shot somehow.

Lie to her. If she understands syntax, she will understand your need to lie. Behind words are other things: motivation, value, nuance, dialogue. It will not be the end of the world.

Fail her. Because a girl who reads knows that failure always leads up to the climax. Because girls who read understand that all things must come to end, but that you can always write a sequel. That you can begin again and again and still be the hero. That life is meant to have a villain or two.

Why be frightened of everything that you are not? Girls who read understand that people, like characters, develop. Except in the Twilight series.

If you find a girl who reads, keep her close. When you find her up at 2 AM clutching a book to her chest and weeping, make her a cup of tea and hold her. You may lose her for a couple of hours but she will always come back to you. She’ll talk as if the characters in the book are real, because for a while, they always are.

You will propose on a hot air balloon. Or during a rock concert. Or very casually next time she’s sick. Over Skype.

You will smile so hard you will wonder why your heart hasn’t burst and bled out all over your chest yet. You will write the story of your lives, have kids with strange names and even stranger tastes. She will introduce your children to the Cat in the Hat and Aslan, maybe in the same day. You will walk the winters of your old age together and she will recite Keats under her breath while you shake the snow off your boots.

Date a girl who reads because you deserve it. You deserve a girl who can give you the most colorful life imaginable. If you can only give her monotony, and stale hours and half-baked proposals, then you’re better off alone. If you want the world and the worlds beyond it, date a girl who reads.

Or better yet, date a girl who writes.”

- Rosemarie Urquico-

p.s: I love the way she writes, so i put this in here. Dan yang paling penting, pinanglah seorang gadis itu kerana agamanya. Dalam apa-apa hal sekalipun, agama itu tetap nombor satu  :)  

Thursday, January 12, 2012

Warna Warni Lasykar Pelangi


Lasykar Pelangi ini saya pinjam dari adik ipar saya sewaktu cuti musim panas yang lalu. Setelah mendapati begitu banyak komentar yang positif tentangnya melalui laman web goodreads, maka saya berkeputusan untuk membawanya pulang ke Kaherah.

Dua bulan saya bersusah payah menghabiskan novel dari negara seberang ini setelah dihimpit dengan komitmen dalam pelajaran yang begitu menyesakkan. Nah, itu semua hanya alasan. Kalau betul-betul ada disiplin, setengah jam sehari membaca buku selain medik pun dah banyak boleh dapat sebenarnya :)

Kegigihan dan kecintaan yang sangat tinggi dalam menuntut ilmu. Itu yang saya pelajari dari Lasykar Pelangi.
Lasykar atau Laskar itu maksudnya pasukan atau tentera dalam bahasa Indonesia. Manakala Lasykar Pelangi ini adalah nama gelaran yang diberikan kepada mereka. Sekumpulan anak-anak pelangi dengan masing-masing datang dari latarbelakang keluarga yang berbeza. Berbeza dari segi ujian hidupnya.

Mengisahkan sekawan atau sekumpulan budak-budak kampung di Pulau Belitong yang begitu gigih menuntut ilmu. Di awal-awal bab lagi sudah terharu  apabila Sekolah agama Muhammadiyah hanya boleh dibuka dan dibenarkan untuk terus 'hidup' jika dihadiri seramai sepuluh orang pelajar pada hari pertama persekolahan.

Selain Ikal sebagai narator, saya begitu terkesan dengan watak Lintang, seorang anak kecil dari pesisir pantai , yang berbasikal serta berkaki ayam setiap hari demi menghadiri satu hari yang paling bermakna dalam hidupnya iaitu hari di sekolah, hari untuk dihabiskan bersama teman-temannya.

Ilmu bagi Lintang adalah segala-galanya. Lintang juga digambarkan oleh penulis sebagai manusia paling genius dalam sepanjang hidupnya. Keluarga miskin, adik-beradik yang ramai, ayah hanya sebagai nelayan, namun Lintang adalah seorang yang sentiasa optimis dalam apa jua.

Membaca sambil cuba membayangkan  kehidupan Lintang membuatkan saya insaf dan bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang. Hidup saya dan Lintang adalah seperti langit dan bumi yang jauh lebih senang dan selesa.

Juga malu amat dengan kecintaan Lintang sebegitu rupa terhadap ilmu yang baru diterokainya setiap hari. Sepatutnya saya  lebih teruja dengan ilmu yang diperoleh setiap hari. Kerana ilmu yang sedang dituntut ini adalah ilmu perihal manusia. Manusia yang sebaik-baik kejadian.

Begitu juga dengan sembilan  watak utama  lain seperti Mahar, Ah Kiong, Sahara,  Harun  dan yang lain telah mewarnakan 'dunia' saya dengan gelak tawa dan sering membuat saya senyum sampai ke telinga.

Tidak lupa juga Pak Harfan dan Bu Mus. Mereka adalah para pejuang yang sebenar dalam mendidik anak bangsa mereka sehingga ke menara gading. Setiap hari mereka tidak putus-putus meniupkan semangat kepada anak-anak kampung ini agar tidak mudah berputus asa walaupun mereka semua ratanya berasal dari keluarga yang miskin, yang sering disindir dan diketawakan.

Penulis Andrea Hirata benar-benar telah memaknakan salah satu bingkai kehidupan kisah-kisah lampau hidup beliau. Saya pasti kisah-kisah di dalam Lasykar Pelangi ini adalah kisah-kisah benar yang berlaku dalam hidup beliau.

Lasykar Pelangi adalah buku terakhir yang dibaca oleh saya pada tahun lepas. Kiranya, ia adalah penutup yang terindah buat saya di tahun 2011.

Oleh kerana Lasykar Pelangi begitu menghiburkan, sarat dengan pelajaran dan telah membuktikan the magic of childhood memories , nah saya hadiahkan empat bintang!





p.s: Saya belum sempat untuk menonton filem Laskar Pelangi. Tapi bagi saya, membaca novel atau buku itu lebih puas dan berbaloi berbanding menonton filemnya.


Wednesday, January 4, 2012

Khas Dari Delisa - review HSD





“Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan.
Maha Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada.

Hidup ini adalah penghambaan.
Tarian penghambaan yang sempurna.
Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. 
Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau.
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan?


Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan...perasaan memiliki...perasaan mencintai...


Kami tak melihat, Kau berikan mata;
kami tak mendengar, Kau berikan telinga; 
Kami tak bergerak, Kau berikan kaki.
Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. 
Jelas sekali, semua itu berguna!
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu?
Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami.
Mengapa? ”


[Hafalan Solat Delisa]

Alhamdulillah...

Selepas lama tertangguh, maghrib ini Allah lorongkan juga diri untuk kembali menghabiskan 'Hafalan Solat Delisa". Tak sangka dari sini ada beberapa jawapan yang sedang di cari telah saya jumpai. Malah tak sangka juga bila habis membaca buku ini, muka terasa panas - jadi malu dengan diri sendiri.

Kenapa?
Semua kerana Delisa!



Watak utama yang saya sangka sekadar berusia 5 tahun dan kebudak-kebudakan (yang mana tentulah berbeza dengan saya yang sudah 17 tahun lebih ke depan) rupa-rupanya adalah imbasan diri saya sendiri~ *Aduh, malu!*

Memang secara literal Delisa bukan saya dan saya bukan Delisa.

Tapi kalau dilihat dari pencarian diri dalamannya - Ya, kami adalah manusia yang serupa.

Delisa kehilangan ahli keluarganya (yang tinggal hanya satu)

Saya juga baru kehilangan ahli keluarga (yang pergi hanya satu)



Makanya kami berdua selalu terdetik alangkah indah kalau yang pergi itu masih ada...

Delisa selalu mengadu susah menghafal bacaan solatnya
Saya juga kadang-kala selalu mengadu susah menghafal pelajaran

Makanya kami berdua selalu tertanya-tanya apa sebenarnya punca semua ini sukar...

Delisa bersemangat untuk solat bila ada kalung, coklat, dan pelbagai janji yang dihulurkan
Saya juga bersemangat untuk berkerja bila ada habuan atau misi yang saya impikan

Makanya kami berdua kadang sering terlupa niat utama dan lebih mementingkan dunia



Delisa rasa tertekan bila hanya Ummi Umam yang ditemui, bukan uminya
Saya juga pernah rasa tertekan bila ada rakan yang memperoleh benda yang saya sangat inginkan
Makanya kami berdua selalu jadi ter-'benci' kerana harapan hanya tinggal angan-angan..

Delisa selalu teringin mahu solat sesempurna mungkin seperti yang lain
Saya juga selalu mengimpikan kekhusyukan yang terbaik walaupun sangat sukar
Makanya kami berdua selalu merungut mengingatkan susahnya untuk solat sempurna..

Delisa tidak suka perkataan 'pergi' kerana rasanya seperti bakal keseorangan
Saya juga kurang sukakan perpisahan walaupun itu satu kemestian
Makanya kami berdua pernah terdetik kenapalah bumi ini diciptakan terlalu luas jaraknya

Terlalu banyak rasanya persamaan ini antara saya dan Delisa sampai kadang-kadang terasa apakah sebenarnya Delisa itu imbasan diri saya? Kalau benar, ya tuhan masih di tahap kanak-kanak rupanya saya ini. Ingatkan sudah cecah usia 20-an ini maknanya sudah cukup dewasa serba-serbi rupanya banyak lagi yang saya masih belum 'habis tumbesarannya'

Tapi dalam keadaan terkejut kerana kami seakan sama, saya dihumban lagi dengan kenyataan lain bahawa diri Delisa yang kanak-kanak itu jauh lebih baik dan lebih cantik dari diri saya yang luarannya sudah meningkat dewasa.

Delisa yang kanak-kanak...
Mungkin tidak memahami peritnya kehilangan, tapi dia berjaya menerima kehilangan dengan sederhana

Delisa yang kanak-kanak...
Mungkin belum mampu menghafal bacaan solat, tapi keinginan solatnya terlampau kuat menyengat ke akar umbi

Delisa yang kanak-kanak...


Mungkin berusaha kerana hadiah, tapi makin lama hadiah itu makin hilang dari benaknya

Delisa yang kanak-kanak...
Mungkin bergaduh itu biasa, tapi dalam dunianya pergaduhan sekadar manja dan tiada dendam padanya

Wallahi~

Atas ini lah saya rasakan buku ini agak berbeza. Delisa bukan watak anak solehah yang sangat sempurna serba-serbi. Delisa adalah anak biasa yang sedang membesar. Yang banyak kerenah. Yang banyak masalah. Yang memeningkan tetapi selalu menggembirakan orang sekeliling. Yang sedang cuba untuk memahami selok-belok kehidupan. Yang selalu becok bertanya itu-ini dan sentiasa tidak putus asa untuk melaksanakan impiannya. Yang selalu mencari jawapan. Tidak ubah macam diri saya sendiri...

Kenapa susah sangat Delisa nak hafal bacaan solat?


Kenapa Kak Fatimah, Kak Aisyah, Kak Zahra tinggal Delisa seorangan di sini?
Kenapa Umi dan Ibu Guru Nur tak benarkan Delisa ke sana?
Kenapa Umi menangis bila Delisa kata Delisa cinta Umi kerana Allah?
Kenapa Sister Sofi harus kembali?
Kenapa hanya Umam yang jahat itu Umminya yang mereka temui?
Kenapa Delisa hanya dibenar jadi 'keeper'?
Kenapa Om Salam menangis bila memeluk Delisa?
Kenapa dibilang Delisa mempunyai lebih ramai teman dibandingkan seluruh dunia dan isinya ?
Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Semua jawapanya ada di dalam 'Hafalan Solat Delisa'...........~

Sebab saya jadi teringat


Bila saya pernah tanya 'kenapa hidup di dunia ni sukar?'


Saya tahu sebab Allah nak uji kita,
Saya tahu sebab Allah nak naikkan darjat kita,
Saya tahu sebab Allah nak tengok tahap taqwa kita,
Tapi itu semua bahagian Allah
Bahagian kita macam mana?
Cukupkah sekadar sabar?
Cukupkah sekadar redha?


Apa sebenarnya yang Allah mahu?


..... Seketika Delisa ingat


..... Seketika Delisa faham


..... Seketika Delisa menyedarinya


..... Ya Allah. apa yang telah ia lakukan selama ini. [page 289]

Apa yang Delisa jumpa? ----> Ini

Satu lagi kecantikan buku ini adalah apabila ia menceritakan keajaiban alam yang berlaku apabila solat sedang dilaksanakan. Subnallah sangat cantik penceritaannya sampai terus terasa mahu solat dan mahu merasakan ada sesuatu yang berlaku di kala itu. Sungguh! Itu mungkin sekadar bayangan penulis dan imaginasi pembaca, tapi Allah itu kan maha kuasa. Siapa tahu mungkin di sebalik itu sebenarnya ada sesatu yang lebih hebat, lebih besar dan lebih mengagumkan dan tidak tercapai di akal manusia.~ *kagum*

saranan saya:


Buku ini sesuai untuk dihadiahkan kepada-


1) kanak-kanak yang nak dididik untuk solat


2) orang-orang yang kehilangan orang terdekat


3) orang-orang yang selalu berat nak solat


4) orang-orang yang selalu rasa kenapalahhhh dunia ni menyusahkan dan sukar


5) orang-orang yang mencari jawapan


6) orang-orang yang mahukan peringatan

p/s:


Awal-awal baca, saya rasa buku ini buku biasa. Tapi bila baru-baru ini saya tersentak dengan beberapa benda, yang mana tiba-tiba ada pulak sikit jawapannya di sini, maka sebab itu saya rasakan buku ini sangat bagus untuk dibaca. Bukan hiperbola. Cuma ini adalah sekadar pandangan saya yang sedang bertemu persoalan. =)

-Harap-harap nanti movienya tidak terlalu mengecewakan~ ^^,



Sunday, January 1, 2012

2012




Assalamualaikum~

Review 2011:


Berapa banyak bukukah yang kita sudah habiskan tahun 2011?
Cuba list kan kejap .

Sikit?


Banyak?


Sedang-sedang?


Ala.. takpelah, janji ada sikit yang di baca.
Eh, tak boleh lah macam tu~


Dr. ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La Tahzan ada menyebut :


1. Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecemasan, dan kesedihan.

2. Membaca dapat menghindarkan seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil.

3. Membaca dapat menjauhkan kemungkina seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang yang menganggur dan tidak memiliki aktiviti dimasa terluang.

4. Membaca dapat melatih lidah untuk berbicara dengan baik, menjauhkan kesalahan ucapan, dan menghiasinya dengan balaghah dan fashahah.

5. Membaca dapat mengembangkan akal, mencerahkan pemikiran dan membersihkan hati nurani.

6. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya serta pemahaman.

7. Dengan membaca, orang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan kalangan bijak bestari, dan pemahaman ulama’.

8. Mematangkan kemampuan seseorang untuk mencari dan memproses pengetahuan untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeza, dan penerapannya dalam kehidupan nyata.

9. Menambah keimanan, khususnya ketika membaca buku-buku karangan kaum muslim. Sebab buku merupakan pemberi nasihat yang paling agung, pendorong jwa yang paling besar dan penyuruh kepada kebaikan yang paling bijaksana.

10. Membaca dapat membantu fikiran agar lebih tenang, membuat hati agar lebih terarah, dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.

11. Membaca dapat membantu memahami; proses terjadinya kata secara lebih terperinci, proses pembentukan kalimat, untuk menangkap konsep dan untuk memahami apa yang tersurat dan tersirat disebalik sesuatu tulisan.


Maka apa?
Lagi banyak kita membaca, lagi banyak benda yang kita dapat perolehi untuk kebaikan kita


Remember


“The greatest gift is the passion for reading.
It is cheap, it consoles, it distracts, it excites,
it gives you knowledge of the world and experience of a wide kind.
It is a moral illumination.”


Elizabeth Hardwick-


Jadi adakah kita salah seorang yang diperkatakan di sini ?
Isk, harap-harapnya tidak~
Jom, kita buat perubahan untuk tahun 2012
Banyakkan membaca, banyakkan ilmu ^^,

=====

A Book


“Now” - said a good book unto me -

“Open my pages and you shall see

Jewels of wisdom and treasures fine,

Gold and silver in every line,

And you may claim them if you but will

Open my pages and take your fill.




“Open my pages and run them o’er,

Take what you choose of my golden store.

Be you greedy, I shall not care -

All that you seize I shall gladly spare;

There is never a lock on my treasure doors,

Come - here are my jewels, make them yours!




“I am just a book on your mantel shelf,

But I can be part of your living self;

If only you’ll travel my pages through,

Then I will travel the world with you.

As two wines blended make better wine,

Blend your mind with these truths of mine.




“I’ll make you fitter to talk with men,

I’ll touch with silver the lines you pen,

I’ll lead you nearer the truth you seek,

I’ll strengthen you when your faith grows weak -

This place on your shelf is a prison cell,

Let me come into your mind to dwell!”

Edgar A. Guest, Collected Verse

Selamat Tahun Baru...

****************************************


Sebagai galakan membaca yang pertama tahun ini


Cuba cari apa mitos terkenal tentang tahun 2012 kita?
 

Template by Blogger Candy